Hasil studi peneliti yang diterbitkan di International Journal of Environmental Engineering mengatakan, materi busuk organik di situs tempat pembuangan akhir (TPA) yang lebih kecil dan lebih tua menghasilkan hamburan lambat gas rumah kaca.
Jumlah gas ini setara dua atau tiga kilogram per hari. ‘Menangkap’ aliran lambat gas ini, secara teknologi dan ekonomi tak layak. Menurut ilmuwan, metana memiliki dampak pada pemanasan global 21 kali lebih besar dibanding karbon dioksida.
Untuk mengatasinya, para peneliti menguji dua rancangan biofilter yang mampu mengoksidasi gas metana menjadi karbon dioksida dan air menggunakan apa yang disebut sebagai bakteri methanotrophic, mikroba pencerna metana.
Peneliti mengatakan seperti dilaporkan esciencenews, kedua jenis filter ini, model radial dan vertikal, sangat efektif mengubah metana dan menyediakan tingkat oksidasi yang signifikan
0 komentar:
Posting Komentar
Selamat berkomentar !