Perang Romawi dan Persia Dimulai
1408 tahun yang lalu, tanggal 5 Januari 603, dimulailah perang antara Romawi dan Persia yang berlangsung selama 24 tahun. Perang ini terjadi akibat terbunuhnya Maurice, Kaisar Romawi yang merupakan pelindung dan sekutu dekat Khusrou Parvis, raja Iran saat itu. Setelah kematian ayahnya, putra Maurice datang ke Iran untuk meminta pertolongan dari Khusrou Parvis. Khusrou Parvis kmudian mengirimkan pasukannya ke Romawi untuk membalas denddam atas kematian Maurice. Dalam waktu singkat beberapa kota di Romawi berhasil ditaklukkan. Kaisar baru Romawi, yaitu Fukas, kemudian mengajak Khusrou Parvis berunding. Namun, kemenangan yang diraih Khusrou Parvis membuatnya merasa kuat dan menolak melakukan perundingan. Akibatnya, perang terus berlangsung hingga 24 tahun dengan kemenangan secara silih-berganti diperoleh Iran dan Romawi.
Mata Uang Kertas Pertama di Eropa
320 tahun yang lalu, tanggal 5 Januari 1691, mata uang kertas pertama Eropa dicetak dan didistribusikan. Uang kertas pertama ini dicetak oleh Stockholm Bank di Swedia . Sebelum dicetaknya uang kertas ini, rakyat Eropa menggunakan mata uang berupa logam empat persegi berukuran besar. Beberapa lembar dari mata uang kertas pertama itu kini masih tersimpan di Stockholm Bank.
Perjanjian Dardanela Ditandatangani
202 tahun yang lalu, tanggal 5 Januari1809, perjanjian Dardanela ditandatangani oleh pemerintahan Ottoman dan Inggris. Berdasarkan perjanjian ini, Inggris berjanji untuk meninggalkan semua wilayah kekuasaan Ottoman, antara lain Mesir, dan menghentikan pendudukannya atas wilayah-wilayah tersebut. Sebaliknya, pemerintah Ottoman berjanji untuk mengakui secara resmi hak-hak konsuler Inggris di wilayah Ottoman.
Tujuan Inggris untuk menandatangani perjanjian ini adalah untuk menjaga keamanan maritimnya di perairan Mediterania terhadap kemungkinan ancaman serangan angkatan laut Rusia. Tujuan ini bisa dicapai Inggris, karena berdasarkan perjanjian Dardanela, Ottoman berjanji bahwa selama perdamaian antara Inggris dan Ottoman berlangsung, tidak akan ada kapal perang yang diizinkan melintasi selat Bosforus dan Dardanela yang dikuasai oleh Ottoman.
Sanksi AS Atas Kuba Dikurangi
12 tahun yang lalu, tanggal 5 Januari 1999, Presiden AS, Bill Clinton mengumumkan bahwa AS akan mengambil langkah-langkah perluasan bantuan kemanusiaan terhadap Kuba. Di antara langkah-langkah pemerintah AS tersebut adalah pemeberian izin kontak langsung antara ilmuwan dan akademisi kedua negara.
Selain itu warga Kuba juga diperbolehkan menerima transfer uang dari AS dan pelayanan surat-menyurat secara langsung antara kedua negara. Tujuan AS dalam hal ini adalah untuk menginfiltrasi rakyat Kuba agar melakukan perlawanan terhadap rezim Castro yang berkuasa di negara itu, yang diistilahkan oleh Madeleine Albright, Menlu AS waktu itu, sebagai "bantuan kepada gerakan kemerdekaan yang dilakukan rakyat Kuba."
0 komentar:
Posting Komentar
Selamat berkomentar !