Hari raya idul fitri selalu identik dengan ketupat. Namun yang berbeda adalah waktu penyajiannya. Jika di suatu tempat kita bisa menemukan ketupat di waktu satu syawal. Nah ternyata, ketupat sendiri memiliki filosofi yang amat mendalam lho.
1. Anyaman-anyaman pada kulit ketupat itu mencerminkan betapa banyaknya kesalahan manusia.
2. Setelah dibelah dua, terlihatlah isi ketupat yang berwarna putih, menggambarkan kebersihan dan kesucian hati manusia, setelah menahan nafsu dengan berpuasa dan memohon ampun atas segala kesalahan. Butiran beras yang dibungkus dalam janur merupakan simbol kebersamaan dan kemakmuran.
3. Bentuk ketupat yang sempurna itu melambangkan kemenangan umat Muslim yang akhirnya mencapai hari yang Fitri.
4. Bentuk segi empat ketupat bermakna, “kiblat papat lima pancer” yang berarti empat arah mata angin dan satu pusat. Atau berarti empat arah mata angin utama, yaitu timur, selatan, barat, dan utara yang bertumpu di satu pusat.Bila salah satu arah mata angin itu hilang, maka keseimbangan alam goyah. Hal ini bisa dikaitkan dengan arah jalan hidup manusia. Ke mana pun arah yang ingin ditempuh manusia tidak akan lepas dari pusatnya, yaitu Allah Yang Maha Esa.
5. Kerumitan membuat anyaman ketupat dari janur sebagai bungkus beras, diyakini masyarakat Jawa sebagai pencerminan kesalahan manusia.
6. Penggunaan Janur (Daun muda kelapa. Janur dalam bahasa Arab yang berasal dari kata “jaa a al-nur” bermakna telah datang cahaya. Sedangkan masyarakat Jawa mengartikan janur dengan “sejatine nur” (cahaya). Dalam arti lebih luas berarti keadaan suci manusia setelah mendapatkan pencerahan cahaya selama bulan Ramadan.
7. Bahan dasar sayur opor adalah santan. Bahasa Jawa dari santan ialah “santen” yang memunyai makna “pangapunten” atau memohon maaf.
Begitu dalamnya makna ketupat, semoga dapat membuat kita kembali suci setelah mendapatkan pencerahan bulan ramadhan dan saling memaafkan di hari Idul Fitri. Selamat Lebaran!
source : www.sejarahmakanan.com
0 komentar:
Posting Komentar
Selamat berkomentar !