Setelah muncul kabar dari Suku Maya bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012 mendatang, beberapa arkeolog dan ahli fisika menyangkal kebenaran isu tersebut. Seperti yang dilansir dalam laman abcGoodMorningAmerica, pada awal 2012 memang terjadi kebingungan baru tentang pernyataan yang melegakan bahwa Maya tidak pernah meramalkan akan terjadi sesuatu yang buruk pada tahun ini, dan bahkan jika mereka pernah, kita mungkin salah membaca kalender mereka.
Menurut Christopher Powell, arkeolog yang sedang mempelajari budaya Suku Maya, belum ada sumber yang jelas mengenai kiamat.
Sementara itu, mengutip dari anggota Badan Arkeologis Amerika bernama Bruce Love, Lisa Hix menyatakan bahwa sesungguhnya rumor kiamat yang berasal dari Suku Maya tidak benar. Menurutnya, selama ini orang-orang telah salah menafsirkan mengenai perhitungan kalender suku yang berada di Semenanjung Yucatan Amerika tersebut, Rabu (4/1).
Sejalan dengan Powell dan Hix, seorang ilmuwan Fisika bernama Ian O’Neill, menyatakan belum ada bukti yang dapat dipercaya tentang kebenaran perhitungan kalender suku Maya. O’Neill menganggap hal ini merupakan isu yang berbau komersial dari rumah produksi yang tekah mempromosikan film “2012″ pada 2009. Pihak produksi film tersebut sengaja mengemborkan kabar kiamat 2012 agar film yang diproduksinya laku.
Suku Maya meramalkan tanggal akhir dunia itu berdasarkan sebuah tablet batu berusia 1.300 tahun yang menandai akhir dari sebuah siklus. Peradaban Maya, yang mencapai puncaknya dari 300 AD sampai 900 Masehi, dikenal sebagai suku yang ahli dalam bidang astronomi. Kalender Long Count Suku Maya yang dimulai pada 3114 SM tersebut menandai waktu pada sekitar 394 tahun yang dikenal sebagai periode baktuns. Tiga belas adalah angka yang penting dan sakral bagi suku Maya. Mereka menulis bahwa Baktun 13 berakhir pada 21 Desember 2012.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Lawrence Joseph, penulis buku “Apocalypse 2012″ yang mempercayai bahwa perhitungan astronomi suku Maya sangat tepat dan canggih. Menurutnya, pada Desember mendatang akan terjadi semburan api dari matahari yang akan melalap habis dunia.
Lantas, apakah perhitungan Suku Maya tersebut akan benar-benar terjadi?
Menurut Badan Antropologi dan Sejarah Meksiko, kiamat 2012 masih diragukan kebenarannya. Pasalnya, orang-orang barat menganggap dunia ini berputar secara teratur, waktu akan dimulai dan diakhiri pada titik yang sama sebagaimana yang diyakini Suku Maya.
Selain itu, ahli antropologi Wade Davis telah menyelidiki segala rumor kiamat 2012 dengan berdialog dengan orang-orang di komunitas National Geographic. Ia menyimpulkan bahwa kabar tersebut masih simpang siur kebenarannya.
Namun diluar isu-isu tersebut, saat ini dunia sedang dilanda banyak bencana dan krisis ekonomi global. Saat ini, banyak terjadi kejahatan, konflik, dan pergolakan yang terus terjadi di negara-negara dunia. Menurut Davis, hal-hal tersebut merupakan pertanda akan hancurnya dunia. Dan, ia berpendapat ramalan suku Maya bukanlah pertanda dari akhir dunia.
0 komentar:
Posting Komentar
Selamat berkomentar !