Headlines News :
Home » , » Katrol Nilai UN, Sekolah Diberi Sanksi

Katrol Nilai UN, Sekolah Diberi Sanksi

Written By helmy satria on Jumat, 08 April 2011 | 07.19

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menegaskan sekolah tidak boleh mendongkrak nilai ujian sekolah guna meluluskan siswanya pada Ujian Nasional (UN) nanti.

Mendiknas menambahkan, pemberian sanksi akan diketahui setelah ada pemeriksaan antara hasil nilai ujian sekolah dengan UN. Apabila perbedaan keduanya sangat tinggi atau nilai ujian sekolah diatas rata-rata nilai UN maka hasil tersebut akan dipertanyakan.

“Kalau ujian sekolah cenderung lebih tinggi dari UN maka ada kemurahan dalam penilaian siswa,” ujarnya usai rapat koordinasi bersama di Gedung Kemenkokesra, Selasa 6 April sore kemarin.

Adanya gap kualitas ini, jelasnya, berpotensi merusak akreditasi sekolah itu sendiri. Oleh karena itu untuk mencegahnya maka Kemendiknas akan memberikan pemotongan anggaran bagi sekolah yang bersangkutan sementara bagi sekolah yang jujur akan diberikan insentif tambahan.

Mendiknas menyatakan, mengenai pelaksanaan UN sudah terbilang 100 persen karena pihaknya sudah memeriksa ke tingkat percetakan soal di beberapa daerah beberapa waktu lalu. Percetakan sudah memenuhi standar operational procedure (SOP) sehingga keamanan pencetakan dijamin bagus.

Mendiknas menyatakan, saat dirinya melakukan sidak ke percetakan di Purwokerto dirinya harus mencopot jam tangan, dompet, telepon seluler, sepatu dan peralatan lain sebelum masuk ke ruang cetak untuk menjaga kerahasiaan. Katanya potensi kebocoran memang ada akan tetapi justru dari potensi tersebut pengetatan di segala lini akan ditingkatkan.

Mendiknas menyatakan, sosialisasi dan pembinaan ke daerah juga sudah dilaksanakan sehinggga tidak aka nada kesalahan informasi yang diterima. Mendiknas menyatakan, selain sosialisasi dirinya juga menginstruksikan kepada seluruh pejabat eselon satu dan dua untuk terjun langsung ke lapangan guna inspeksi mendadak.

Instruksi ini, ujar M Nuh, sebagai bentuk perhatian dan memastikan bahwa UN akan berjalan dengan baik. Tidak hanya itu, jika memang dilapangan ada masalah yang terungkap maka para pejabat tersebut akan langsung menindaklanjutinya. “Akan kita kawal terus hingga waktu pelaksanaanya,” jamin mantan Menkominfo ini.

Mengenai distribusi soal, ungkapnya, prosesnya tergantung karakteristik daerah masing-masing. Pihaknya memberikan kepercayaan kepada pemerintah provinsi supaya bagaimana sekolah yang jauh mendapatkan soal dengan waktu yang sama dengan sekolah yang dekat dari perkotaan.

Mantan rektor ITS ini mengingatkan pengawasan pelaksanaan UN 2011 ini akan diperketat terutama pada saat pengumpulan soal. Sehingga seharusnya tidak ada lagi kasus guru yang memperbaiki atau mengisikan untuk siswa karena ada lima paket soal yang berbeda. Lima paket ini, ungkapnya, juga untuk meminimalisasi kecurangan atau penyimpangan.

Kepala Sekolah SMPN 1 Barabai, Banjarmasin Achmad Zaini mengungkapkan karena dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) telat pencairannya maka pihaknya terpaksa menghutang untuk membayar tenaga sosialisasi dan pembinaan. Namun sejauh ini pihaknya yakin UN SMP akan berjalan lancar pada 25-28 April mendatang dan UN susulan pada 3-6 Mei.

Zaini menandaskan, saat ini pihaknya sedang mengintensifkan penambahan waktu jam pelajaran bagi anak kelas tiga serta try out sehingga siswa akan mengetahui kisi-kisi soal UN. Mengenai jadwal UN yang dimajukan pada April, Zaini mengaku tidak ada persoalan akan hal itu.

sumber
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Selamat berkomentar !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011. Iptek Today - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger