Alat penyejuk rumah diciptakan tiga Mahasiswa dari Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS). Penemuan berupa Flow Wall ini berhasil mengantarkan mereka meraih juara 3 dalam Kompetisi yang diadakan Holcim pada Februari.
Ketiga mahasiswa pembuat inovasi tersebut adalah Andika Ade Indra Saputra (angkatan 2007), Zahrotus Sorayya (2007), dan I Ketut Hartana (2009). Mereka meraih penghargaan melalui karya berjudul Flow Wall sebagai Solusi Dinding Penahan Panas Ramah Lingkungan pada Bangunan Berlantai Satu.
Dika dan Zahro menjelaskan, Flow Wall dapat meminimalisasi penggunaan Air Conditioner (AC). Caranya menggunakan pipa yang ditanam dalam dinding batu bata. Pipa tersebut merupakan media jalannya air. Air itulah yang kemudian digunakan untuk menghambat laju panas dari luar. Setelah diteliti, ternyata terdapat perbedaan suhu luar dan dalam sebesar 4,3 derajat Celcius.
Dengan adanya perbedaan temperatur tersebut, Flow Wall ciptaan mereka bisa digunakan untuk mendinginkan ruangan rumah tanpa AC. Rumah pun bisa sejuk serta ramah lingkungan.
Tiga mahasiswa ini melakukan penelitian di bawah bimbingan dosen Teknik Sipil, Ir Tavio MS PhD. Karya mereka tersebut dipersiapkan selama dua bulan. Dengan dana sebesar Rp1 juta, mereka mewujudkannnya ke dalam sebuah prototype berukuran 60 x 60 x 60 cm. Dijelaskan Dika, persiapan tersebut agak lama karena terpotong libur semester.
Atas keberhasilan ini, tiga mahasiswa ini meraih beasiswa selama satu semester.
sumber
Ketiga mahasiswa pembuat inovasi tersebut adalah Andika Ade Indra Saputra (angkatan 2007), Zahrotus Sorayya (2007), dan I Ketut Hartana (2009). Mereka meraih penghargaan melalui karya berjudul Flow Wall sebagai Solusi Dinding Penahan Panas Ramah Lingkungan pada Bangunan Berlantai Satu.
Dika dan Zahro menjelaskan, Flow Wall dapat meminimalisasi penggunaan Air Conditioner (AC). Caranya menggunakan pipa yang ditanam dalam dinding batu bata. Pipa tersebut merupakan media jalannya air. Air itulah yang kemudian digunakan untuk menghambat laju panas dari luar. Setelah diteliti, ternyata terdapat perbedaan suhu luar dan dalam sebesar 4,3 derajat Celcius.
Dengan adanya perbedaan temperatur tersebut, Flow Wall ciptaan mereka bisa digunakan untuk mendinginkan ruangan rumah tanpa AC. Rumah pun bisa sejuk serta ramah lingkungan.
Tiga mahasiswa ini melakukan penelitian di bawah bimbingan dosen Teknik Sipil, Ir Tavio MS PhD. Karya mereka tersebut dipersiapkan selama dua bulan. Dengan dana sebesar Rp1 juta, mereka mewujudkannnya ke dalam sebuah prototype berukuran 60 x 60 x 60 cm. Dijelaskan Dika, persiapan tersebut agak lama karena terpotong libur semester.
Atas keberhasilan ini, tiga mahasiswa ini meraih beasiswa selama satu semester.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar
Selamat berkomentar !