Headlines News :
Home » , , » Kripik Pucung dari UNY

Kripik Pucung dari UNY

Written By helmy satria on Minggu, 27 Februari 2011 | 03.46


Biasanya pucung atau kluwak dijadikan bumbu masakan seperti rawon dan pindang. Namun, dua mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengolahnya sebagai kripik.

Duet mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ini yakni Reni Agustina dari prodi pendidikan IPA dan Rita Wahyu Kartikasari dari jurusan pendidikan fisika. Mereka mengolah buah bernama latin Pangium edule Reinw itu menjadi panganan sehat tanpa bahan pengawet.

Buah pucung hampir sama seperti kluwih atau sejenis nangka namun ukurannya lebih kecil. Pucung yang biasa digunakan untuk membuat bumbu berbagai masakan, termasuk brongkos dan sop konro adalah pucung yang telah direbus dan disimpan untuk waktu lama.

"Pucung yang digunakan untuk membuat keripik adalah bagian daging biji pucung yang tidak disimpan setelah direbus. Warnanya putih, dan ada juga yang berwarna coklat muda," kata Reni seperti dikutip dari situs UNY, Jumat (25/2/2011).

Biji pucung memiliki salut biji yang dapat dimakan, namun dalam keadaan mentah sangatlah beracun karena mengandung asam sianida dalam konsentrasi tinggi. Konsumsi dalam jumlah tertentu akan menyebabkan pusing.

Selain asam sianida, pucung juga mengandung vitamin C, ion besi, betakaroten, asam hidnokarpat, asam khaulmograt, asam glorat, dan tanin. Ia mudah menguap pada suhu 26 derajat celcius, dan aman untuk pengawetan ikan.

Untuk membuat kripik pucung, pertama-tama biji buah yang telah dibersihkan dari daging buahnya direbus sampai matang. Kemudian, cangkang biji pucung dibuka dan rendam di dalam air bersih sampai 3-4 hari agar racun asam sianidanya hilang.

Selanjutnya, iris tipis memanjang daging biji pucung dan lumuri bumbu, kemudian diamkan selama sekira tiga menit. "Jangan merendamnya terlalu lama agar daging biji pucung tidak hancur," ujar Rita menjelaskan.

Daging biji pucung yang telah dilumuri bumbu tersebut kemudian digoreng hingga berwarna kuning kecoklatan. "Setelah minyak tiris dan keripik dingin, kita bisa menambahi aneka jenis rasa seperti coklat, pedas, gurih, dan lainnya," imbuh Rita.


(sumber)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Selamat berkomentar !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011. Iptek Today - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger