Siapa bilang siswa SMK hanya memiliki kesempatan kecil untuk lolos dalam
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014? Faktanya,
lulusan SMK memiliki peluang yang sama untuk meraih kursi perguruan
tinggi lewat jalur SNMPTN seperti lulusan SMA.
Demikian disampaikan Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Engkus Kuswarno saat menjadi pembicara dalam Talkshow bertajuk Membongkar Rahasia SNMPTN Undangan. "SMK itu punya peluang yang sama untuk masuk Perguruan Tinggi," papar Engkus, seperti dinukil dari laman Unpad, Selasa (21/1/2014).
Menurut Engkus, tidak ada perbedaan bagi lulusan SMA atau SMK untuk bisa diterima di PTN melalui jalur SNMPTN. Namun, untuk jalur SNMPTN ada satu kriteria penilaian yang diambil dari nilai mata pelajaran yang di-Ujian Nasional-kan.
"Mata Pelajaran yang di-UN-kan itu ada enam. Itu adalah salah satu kriteria penilaian SNMPTN. Nah, adakah pelajaran-pelajaran yang nanti menjadi kriteria penilaian itu diikuti dari semester 1 sampai semester 5 di SMK?" paparnya.
Atau, lanjutnya, keenam mata pelajaran tersebut ketika semester satu dipelajari semuanya. Ketika memasuki penjurusan di semester selanjutnya, ada satu atau beberapa mata pelajaran yang tidak diikuti lagi. Jika seperti ini, maka peluang untuk lulus di SNMPTN sangat kecil sebab kemungkinan nilainya akan turun.
Oleh karena itu, Engkus memberi saran jika pelajar SMK ingin masuk PTN melalui jalur SNMPTN. Dia mencontohkan, lulusan SMK Tata Boga ingin masuk ke program studi Pendidikan Dokter, maka sejak awal sudah mulai dihitung nilai-nilai yang dikriteriakan di SNMPTN.
"Sejauh bahwa nilai-nilai tersebut tidak terpenuhi, lebih baik pilih program studi yang sesuai dengan nilai kriteria tersebut," imbuh Engkus.
Dia menjelaskan, negara melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ingin membuat link yang konsisten terkait bidang yang dipilih siswa dari mulai SMA hingga ke Perguruan Tinggi. Konsistensi itulah yang selama ini seolah-olah terputus antara SMA dengan Perguruan Tinggi.
"Kalau seorang pelajar misalnya sudah start memilih kekhususannya di Kimia, maka sampai selesai ke Perguruan Tinggi pun tetap mengambil Kimia," ungkapnya.
Meskipun begitu, para lulusan SMK tidak perlu berkecil hati. Ada jalur seleksi lain yang dapat diambil untuk bisa masuk ke PTN, yaitu melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Jalur Mandiri. Untuk tahun ini, Pemerintah mengalokasikan daya tampung pada setiap jalur adalah 50 persen untuk SNMPTN, 30 persen untuk SBMPTN, dan 20 persen untuk Jalur Mandiri
sumber : kampus okezone
Demikian disampaikan Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Engkus Kuswarno saat menjadi pembicara dalam Talkshow bertajuk Membongkar Rahasia SNMPTN Undangan. "SMK itu punya peluang yang sama untuk masuk Perguruan Tinggi," papar Engkus, seperti dinukil dari laman Unpad, Selasa (21/1/2014).
Menurut Engkus, tidak ada perbedaan bagi lulusan SMA atau SMK untuk bisa diterima di PTN melalui jalur SNMPTN. Namun, untuk jalur SNMPTN ada satu kriteria penilaian yang diambil dari nilai mata pelajaran yang di-Ujian Nasional-kan.
"Mata Pelajaran yang di-UN-kan itu ada enam. Itu adalah salah satu kriteria penilaian SNMPTN. Nah, adakah pelajaran-pelajaran yang nanti menjadi kriteria penilaian itu diikuti dari semester 1 sampai semester 5 di SMK?" paparnya.
Atau, lanjutnya, keenam mata pelajaran tersebut ketika semester satu dipelajari semuanya. Ketika memasuki penjurusan di semester selanjutnya, ada satu atau beberapa mata pelajaran yang tidak diikuti lagi. Jika seperti ini, maka peluang untuk lulus di SNMPTN sangat kecil sebab kemungkinan nilainya akan turun.
Oleh karena itu, Engkus memberi saran jika pelajar SMK ingin masuk PTN melalui jalur SNMPTN. Dia mencontohkan, lulusan SMK Tata Boga ingin masuk ke program studi Pendidikan Dokter, maka sejak awal sudah mulai dihitung nilai-nilai yang dikriteriakan di SNMPTN.
"Sejauh bahwa nilai-nilai tersebut tidak terpenuhi, lebih baik pilih program studi yang sesuai dengan nilai kriteria tersebut," imbuh Engkus.
Dia menjelaskan, negara melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ingin membuat link yang konsisten terkait bidang yang dipilih siswa dari mulai SMA hingga ke Perguruan Tinggi. Konsistensi itulah yang selama ini seolah-olah terputus antara SMA dengan Perguruan Tinggi.
"Kalau seorang pelajar misalnya sudah start memilih kekhususannya di Kimia, maka sampai selesai ke Perguruan Tinggi pun tetap mengambil Kimia," ungkapnya.
Meskipun begitu, para lulusan SMK tidak perlu berkecil hati. Ada jalur seleksi lain yang dapat diambil untuk bisa masuk ke PTN, yaitu melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Jalur Mandiri. Untuk tahun ini, Pemerintah mengalokasikan daya tampung pada setiap jalur adalah 50 persen untuk SNMPTN, 30 persen untuk SBMPTN, dan 20 persen untuk Jalur Mandiri
sumber : kampus okezone